BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Lembaga pendidikan adalah salah satu
harapan besar bagi negeri ini agar bisa bangkit dari keterpurukan dalam semua
aspek kehidupan.Bangsa yang dilanda krisis sejak 1997 dan sampai sekarang belum
mampu keluar dari krisis multidimensional ini membutuhkan lahirnya kader-kader
muda yang handal yang
mempunyai ilmu pengetahuan dan teknologi modern.Dipundak mereka lah,kejayaan
bangsa ini di pertaruhkan.Namun,kelahiran mereka tidak cukup hanya dinanti,ditunggu
dan dibayangkan.kader-kader muda ini harus di
rencanakan,diupayakan,dimunculkan,dan diperjuangkan dengan usaha
maksimal,sistematis,dan terstruktur.
Dalam hal ini,guru adalah aktor
utama,disamping orang tua dan elemen lainnya.Kesuksesan pendidikan yang
dicanangkan .Tanpa keterlibatan aktif guru,pendidikan kosong dari materi,esensi
dan substansi.Secanggih apapun kurikulum,visi,misi,dan kekuatan
finansial,sepanjang gurunya pasif dan stagnan,maka kualitas pendidikan akan
merosot tajam.Sebaliknya,selemah dan sejelek apapun sebuah kurikulum,visi misi
dan kekuatan finansial,jika gurunya inovatif,progresif,dan produktif,maka
kualitas pendidikan akan maju pesat.Apalagi jika sistem yang baik ditunjang
dengan kualitas guru yang inovatif,maka kualitas lembaga pendidikan semakin
dasyat.
Disinilah,letak strategis guru dalam dunia
pendidikan.Karena itu,tidak ada pilihan lain,guru-guru yang ada harus
memosisikan diri sebagai guru yang ideal dan inovatif,yakni guru-guru yang
mampu menyesuaikan diri dengan tuntutan zaman,yang mempunyai kekuatan spiritual,intelektual,emosional,dan sosial
yang tinggi,serta kreatif melakukan trobosan baru yang kontinyu dan konsisten.
Tetapi fakta nya,kebanyakan guru di
indonesia tidak sesuai dengan harapan diatas.Mereka belum mencerminkan guru
yang ideal dan inovatif yang siap mendidik siswa dengan profesionalisme dan
optimisme.Oleh karena itu pemakalah ingin menyusun tentang menjadi guru kreatif
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa
pengertian dan fungsi materi ajar ?
2.
Apa pengertian dan jenis-jenis sumber belajar
?
3.
Apa
pengertian dan fungsi alat peraga dalam pembelajaran ?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui
pengertian dan fungsi materi ajar.
2. Mengetahui
pengertian dan fungsi sumber belajar.
3.
Mengetahui pengertian dan fungsi alat
peraga pembelajaran.
BAB II
Pembahasan
2.1 Pengertian Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk
menghasilkan sesuatu yang tidak dibuat oleh orang lain, sesuatu yang baru dan
memiliki daya guna.Kreativitas adalah membuat sesuatu yang abstrak menjadi
nyata, sesuatu yang potensial menjadi aktualKreativitas adalah kombinasi dari
tiga hal, yaitu :
1. Penalaran (thinking)
2. Kecakapan (skills)
3. Motivasi
Kreativitas
adalah orisinalitas, artinya bahwa produk, proses, atau orangnya, mampu
menciptakan sesuatu yang belum diciptakan oleh orang lain. Kreativitas juga
dapat dispesifikkan dalam dunia pendidikan, yang dinamakan oleh Torrance dan
Goff (1990) sebagai kreativitas akademik (academic creativity),
Kreativitas akademik ini menjelaskan cara berpikir guru atau siswa dalam
belajar dan memproduksi informasi. Berpikir dan belajar kreatif memuat
kemampuan untuk mengevaluasi (kemampuan untuk menangkap akar masalah,
ketidakkonsistenan dan elemen yang hilang), berpikir divergen (fleksibilitas,
originalitas dan elaborasi) dan redefinisi. Belajar secara kreatif adalah hal
yang alami karena berkaitan sifat manusia yang selalu ingin tahu. Psikologi
belajar telah menunjukkan bahwa individu yang menghadapi hal baru akan mengalami
ketidakseimbangan dalam dirinya. Dengan demikian peluang untuk mengatasi
ketidakseimbangan tersebut secara kreatif terbuka bagi semua orang.
Kreativitas tidak selalu dimiliki
oleh guru berkemampuan akademik dan kecerdasan yang tinggi. Hal ini dikarenakan
kreativitas tidak hanya membutuhkan keterampilan dan kemampuan, kreativitas
juga membutuhkan kemauan atau motivasi. Keterampilan, bakat, dan kemampuan
tidak langsung mengarahkan seseorang guru melakukan proses kreatif tanpa adanya
faktor dorongan atau motivasi. Apakah perbedaan antara kreativitas dan inovasi?
Inovasi dapat diartikan sebagai proses penyempurnaan produk atau proses yang
sudah ada. Negara Jepang adalah negara yang inovatif karena terus menerus
menciptakan beragam produk otomotif, elektronik atau industri yang menguasai
pasar dunia. Negara Inggris dan Jerman adalah negara yang kreatif karena banyak
ilmuwan mereka banyak memenangkan hadiah Nobel. Kreativitas adalah jantung dari
inovasi. Tanpa kreativitas tidak akan ada inovasi. Semakin tinggi kreativitas,
jalan ke arah inovasi semakin lebar pula.
2.2 Pentingnya Kreativitas Guru
Menurut Baron yang dikutip oleh
M.Ali kreativitas guru adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru.
Profesi guru adalah suatu pekerjaan yang harus memiliki suatu ketrampilan dan
keunggulan. Keunggulan yang harus dimiliki guru adalah kreativitas. Kreativitas
guru dalam pembelajaran memang diperlukan. Misalnya dalam menyampaikan
materi,guru dituntut untuk mempunyai suatu model pembelajaran yang kreatif dan
inovatif agar siswa tidak mudah bosan dalam menerima materi pelajaran. Selain
itu siswa akan senang dengan materi yang diajarkan. Adapun alasan guru harus
kreatif, yaitu:
- Guru kreatif kaya akan ide
- Cara mengajar guru kreatif dapat membantu sekolah menemukan ciri khas nya yang menjadi kebanggaan dari sekolah tersebut
- Kreatifitas yang dimiliki guru akan menghemat biaya sekolah karena guru yang kreatif tahu cara memanfaatkan sesuatu dan menghindari penggunaan sesuatu yang kurang bermanfaat.
- Guru kreatif akan terbangun kesadaran untuk terus belajar meningkatkan keterampilan mengajarnya, menghindari perselisihan sesama relasi kerja
- Tidak terfokus pada dana dalam menciptakan karya
Kreativitas guru dalam memilih model
pembelajaran akan membantu siswa untuk lebih mudah memahami materi yang
diajarkan. Selain memilih model pembelajaran guru juga harus menentukan media
pembelajaran yang akan digunakan untuk mendukung bahan ajar atau materi yang
akan disampaikan. Tentunya dalam memilih model dan media pembelajaran guru
harus menyesuaikan dengan materi dan karakteristik siswa.
Maka
dari itu,dapat disimpulkan bahwa kreativitas memang diperlukan dalam
pembelajaran. Selain untuk mencapai tujuan pembelajaran kreativitas guru juga
membantu siswa untuk memahami materi pelajaran. Kita sebagai calon guru harus
paham berbagai macam model model pembelajaran yang baru. Menjadi guru yang
kreatif memang tidaklah mudah dan pastinya butuh proses. Akan tetapi bukan hal
yang tidak mungkin kita bisa menciptakan kreativitas itu. Ada proses yang harus
dilalui untuk menciptakan kreativitas itu. Kreativitas yang pertama mungkin
kita bisa belajar dari pengalaman guru lain,atau bisa sharing kepada teman
sejawatan,yang kedua dengan meningkatkan hubungan dengan siswa,yang terakhir
kita bisa meningkatkan kualitas pengetahuan dan ketrampilan kita.
2.3 Upaya Meningkatkan Kreativitas Siswa
Menurut Mulyasa (2009:187) Prosses
pembelajaran pada hakikatnya untuk mengembangkan aktivitas dan kreativitas
peserta didik, melalui berbagai interaksi dan pengalaman belajar. Namun dalam
pelaksanaanya sering kali kita tidak sadar bahwa masih banyak kegiatan
pembelajaran yang dilaksanakan justru menghambat aktivitas dan kreativitas
peserta didik. Pembelajaran yang demikian biasa menuntut peserta didik untuk
menerima dan menghafal apa-apa yang dianggap penting oleh guru: guru pada
umumnya kurang menyenangi situasi ketika peserta didik bertanya mengenai
hal-hal yang berada di luar konteks pembicaraan. Kondisi yang demikian, jelas
mematikan aktivitas dan kreativitas para peserta didik sehingga harus dihindari
dalam pembelajaran.
Peningkatan kualitas pembelajaran
menuntut kemandirian guru untuk menciptakan suasana belajar yang kondusif, agar
para peserta didik dapat mengembangkan aktivitas dan kreativitas belajarnya
secara optimal, sesuai dengan kemampuannya masing-masing. Dari berbagai
pengalaman dan pengamatan terhadap perilaku peserta didik dalam pembelajaran,
aktivitas dan kreativitas dapat dikembangkan dengan memberi kepercayaan,
komunikasi yang bebas, pengarahan diri, dan pengawasan yang tidak terlalu
ketat. Penerapan dapat dilakukan dengan cara berikut:
- Mengembangkan keberanian dan rasa percaya diri peserta didik, serta mengurangi perasaan-perasaan yang kurang menyenangkan.
- Memberi kesempatan kepada seluruh peserta didik untuk berkomunikasi secara aktif dan terarah.
- Melibatkan peserta didik dalam menentukan tujuan belajar dan penilaian hasilnya.
- Memberikan pengawasan yang tidak terlalu ketat dan tidak otoriter.
- Melibatkan mereka secara aktif, kreatif, efektif, dan menyenangkan dalam proses pembelajaran secara keseluruhan.
Strategi-strategi yang dapat
membantu pengembangan kreativitas murid-murid secara efektif menurut Anna Craft
(2004:177) mencakup :
- Menggunakan humor (menggunakan banyak teknik yang berbeda dalam satau mata pelajaran untuk membuat kelasnya tertawa).
- Membujuk individu-individu secara akrab
- Menyebut individu-individu dengan nama
- Secara umum harapan guru yang tinggi mencakup dorongan positif untuk memperoleh jawaban benar (untuk sebagian besar murid-bukan untuk orang-orang yang berusaha keras); dan
- Membuat langkah cepat.
Berkaitan dengan peningkatan
aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam upaya peningkatan kualitas
pembelajaran, Widada dalam Mulyasa, 2009 mengemukakan bahwa di samping
penyediaan lingkungan yang kreatif, guru dapat menggunakan berbagai pendekatan
sebagai berikut:
- Self esteem approach
Dalam pendekatan ini guru dituntut
untuk lebih mencurahkan perhatiannya pada pengembangan self esteem (kesadaran
akan harga diri), guru tidak hanya mengarahkan peserta didik untuk mempelajari
materi ilmiah saja, tetapi pengembangan sikap harus mendapat perhatian secara
proporsional
- Creative approach
Beberapa saran untuk pendekatan ini
adalah dikembangkannya problem solving, brain storming, inquiry, dan role
playing.
- Value clarification and moral development approach
Dalam
pendekatan ini pengembangan pribadi menjadi sasaran utama,pendekatan holistik
dan humanistik menjadi ciri utama dalam mengembangkan potensi manusia menuju
self actualization. Dalam situasi yang demikian, pengembangan intelektual akan
mengiringi pengembangan pribadi peserta didik.
- Multiple talent approach
Pendekatan ini mementingkan upaya
pengembangan seluruh potensi peserta didik, karena manifesta pengembangan
potensi akan membangun self concept yang menunjang kesehatan mental.
- Inquiry approach
Melalui pendekatan ini peserta didik
diberi kesempatan untuk menggunakan proses mental dalam menemukan konsep atau
prinsip ilmiah, serta meningkatkan potensi intelektualnya.
- Pictorial riddle approach
Pendekatan ini merupakan metode
untuk mengembangkan motivasi dan minat peserta didik dalam diskusi kelompok
kecil. Pendekatan ini sangat membantu meningkatkan kemampuan berpikir kritis
dan kreatif.
- Synetics approach
Pada hakikatnya pendekatan ini
memusatkan perhatian pada kompetensi peserta didik untuk mengembangkan berbagi
bentuk metaphor untuk membuka intelegensinya dan mengembangkan kreativitasnya.
Kegiatan dimulai dengan kegiatan kelompok yang tidak rasional, kemudian
berkembang menuju padsa penemuan dan pemecahan masalah secara rasional.
Dalam upaya yang dapat dilakukan
untuk mengembangkan kreativitas dapat dilakukan oleh orang tua. Orang tua
bertanggung jawab penuh atas pendidikan anak-anaknya. Ayah dan ibu merupakan
satu tim yang serasi dan kompak dalam mendidik anak-anak. Beban mendidik anak
dalam keluarga pada dasarnya berada di pundak ayah dan ibu meskipun
kedua-duanya bekerja di luar rumah. Seorang ibu yang bekerja di luar rumah
dituntut untuk mampu membagi waktu dan perhatiaannya demi keluarga dan
anak-anak. Karena ibulah orang yang pertama mendidik anak (sejak anak dalam
kandungan) sehingga dengan naluri keibuannya, diharapkan mampu menanamkan
tentang nilai agama, tata susila dan tata masyarakat. Di samping itu, dengan
penuh kebijaksanaannya seorang ayah juga turut serta dalam mendidik anak-anaknya
meskipun ia harus bekerja keras memeras keringat dan membanting tulang demi
memenuhi kebutuhan keluarga. Lingkungan keluarga sebagai wadah yang efektif
untuk mengembangkan kreativitas anak. Upaya orang tua untuk mengembangkan
kreativitas anaknya adalah sebagai berikut :
- Bila seorang anak menunjukkan penemuannya, maka berilah pujian untuk memberikan semangat pada anak. Orang tua yang melihat kreasi anaknya tidak boleh menertawakan, supaya anak tidak jera dan selalu mampu menemukan hal-hal yang baru menurutnya.
- Latihlah anak untuk merencanakan aktivitas keluarga. Inisiatif anak harus dihargai supaya ada rasa jati diri yang positif.
- Berikanlah ruang khusus untuk bereksperimen dan dibuat kondusif agar bersikap positif terhadap lingkungannya.
- Orang tua sebaiknya membiasakan anak-anak menghadapi tantangan dan rangsangan supaya kreatif dan jangan terlalu menuntun dan tidak ada ketegasan.
- Anak dilatih untuk berpikir kreatif, misalnya bagaimana caranya bila tersesat di pasar malam dan ke mana harus minta pertolongan.
- Anak yang sedang asyik dengan pekerjaannya janganlah diganggu, karena konsentrasinya akan buyar dan pekerjaannya tidak akan sempurna hasilnya atau gagal sama sekali.
- Orang tua harus memberi motivasi supaya anak dapat mengikuti atau melaksanakan idenya sendiri. Seringkali ide yang bagus dan baru, hilang karena kehilangan kepercayaan diri sendiri atau tidak mampu mengendalikan diri.
- Jangan mengajari anak setiap langkah, tetapi sediakan ruang dibenaknya untuk membuat sesuatu yang diinginkannya, supaya imajinasinya berbunga-bunga guna memfungsikan otaknya dengan lebih baik.
- Harus diingat, karena usaha yang kreatif, seringkali tempat anak bekerja menjadi berantakan, misalnya karena dipakai untuk eksperimen yang membutuhkan tempat dan waktu. Anak tidak perlu dimarahi, supaya tidak mengendorkan semangat (Mardiati Busana, 1995).
Dari uraian di atas, dapat
dikemukakan bahwa aktivitas dan kreativitas peserta didik dalam belajar sangat
bergantung pada aktivitas dan kreativitas guru dalam pembelajaran dan menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Untuk kepentingan tersebut, guru dapat
mengembangkan program-program pembelajran yang menaraik, seperti modul, dan
dapat menggunakan berbagai pendekatan dalam meningkatkan aktivitas dan
kreativitas peserta didik.
No comments:
Post a Comment