Luth atau Lot, salah satu nabi kisahnya paling diingat.
Dalam semua kitab agama dunia, Islam, Katolik, Kristen, hingga Yahudi,
cerita Luth dan kaumnya Sodom atau Sadum begitu nyata pada zaman
sekarang. Kaum Luth dengan kelakuan menonjol pelaku percintaan sesama
jenis, lelaki dengan lelaki, perempuan dengan perempuan. Dalam buku suci
mereka menjadi kaum paling dilaknat sebab bukannya tunduk pada perintah
Tuhan mereka malah semakin melampaui batas.
Kaum Luth seolah dibangkitkan masa sekarang. Bertambah akal pikir,
mereka bahkan mampu mencari bahasan dalam kitab-kitab suci soal Tuhan
yang mengasihi kaum homoseksual. Tuhan memang Maha Penyayang, kalimat
ini menjadikan pelaku percintaan sesama jenis tak ragu untuk terus
melanjutkan kegiatan itu.
Dua gay muslim asal Prancis yakni Ludovic Muhammad Zahid dan Qiyam
al-Din menikah di Afrika Selatan sesuai syariah Islam, seperti dilansir
Al Arabiya (9/4). Penghulunya Ustadz Jamal asal Mauritania juga kaum
homoseksual. Ibu Kota Johanesburg memang telah mensahkan pernikahan
sesama jenis.
Padahal Zahid telah diganjar dengan penyakit AIDS sejak umur 19 tahun.
Dia tidak membantah itu sebab keputusannya memilih sesama lelaki sebagai
pasangan hidupnya. Dia malah mengaku bertambah rajin shalat dan berdoa.
Zahid dan suaminya juga berencana membangun masjid khusus gay di
Prancis. Meski belum mensahkan pernikahan sejenis, namun kondisi Prancis
masih lebih baik untuk homoseksual ketimbang negara-negara Arab.
Keputusan Zahid dan Qiyam untuk tetap menjadi gay bukan tanpa alasan.
Menyukai lelaki diakui mereka datang dari dalam diri yang sulit untuk
ditolak. Sejak kecil mereka telah menyukai sesama jenisnya. "Kami
percaya Allah SWT Maha Pengasih, Pengampun, dan Maha Penyayang. Dia
menyayangi semua hambaNya tanpa kecuali. Termasuk kaum gay," ujar Zahid.
Rupanya kearifan Tuhan lah membuat mereka terus meyakini jalan
dipilihnya benar.
Tak kalah heboh, negeri tetangga Malaysia menerapkan syariat Islam
konservatif juga tertampar lantaran warganya yang juga pendeta keturunan
Tionghoa nekat mengadakan resepsi pernikahan dia dengan pasangan gaynya
seperti dilansir Surat kabar the Wall Street Journal (7/8). Pendeta
bernama Ngeo Boon Lin ini yakin Tuhan mengasihi siapa saja termasuk kaum
pecinta sesama jenis. Dia bahkan memberikan setiap tamu sekotak coklat
bertuliskan Tuhan mengasihi kaum gay.
Agama Yahudi malah memperbolehkan seorang gay menjadi Rabbi. Sekte
paling konservatif Masorti lewat jajak suara tidak melarang kaum pecinta
sesama jenis menjadi pemuka agama itu. Presiden Majelis Rabbi
Konservatif Israel Mauricio Balter menyatakan dukungan atas keputusan
para rahib kelompok Masorti. "Hal ini merupakan sebuah kemajuan dalam
pengembangan hukum Yahudi, kita memang seharusnya menganggap gay dan
lesbian setara manusia lainnya," ujar Balter, seperti dilansir surat
kabar Haaretz (20/4).
Jika agama saja sudah memperbolehkan kaum gay berada di atas panggung
keyakinan dengan menjadi pendeta, ustadz, dan rabbi, tak ada alasan
hukum dunia melarang percintaan sesama jenis ini. Itu pula mendasari
beberapa negara sudah mengijinkan mereka menikah secara sah di mata
hukum dan agama.
Salah satunya baru kemarin terjadi, Kota Seattle, Negara bagian
Washington, Amerika Serikat, menetapkan undang-undang penikahan sesama
jenis. Keputusan ini langsung disambut gembira kaum gay ramai-ramai
menikah. Tercatat 133 pasangan gay disahkan oleh hukum seperti dilansir
kantor berita Reuters. Balai Kota Seattle menyambut gembira pengantin
gay berparade di jalanan. Mereka melempari beras, gelembung balon, dan
bunga ke arah mereka. "Ini artinya saya bisa menggunakan kata suami
tanpa perlu menjelaskan atau ditanyai," kata Corianton Hale, 34 tahun.
Hale menikahi Keith Bacon, 44 tahun.
Wali Kota Seattle Mike McGinn menyaksikan perayaan besar-besaran
berlangsung seharian itu. Dia selama ini selalu mendukung pernikahan
sesama jenis. "Sangat menyenangkan bisa mendukung pernikahan sesama
jenis. Ini sekaligus mengabarkan hak sipil baru."
Presiden Barack Hussein Obama termasuk pendukung pernikahan sesama
jenis. Isu ini dia angkat saat kampanye pemilihan presiden hingga dia
banyak dipilih.
Gay Asia pun bangkit mulai dari Jepang, Hong Kong, dan kabarnya Vietnam
tengah menggodok undang-undang pernikahan sesama jenis. Bila ini
disahkan, artinya Vietnam negara Asia pertama mengakui perkawinan gay.
Dalam kisah di kitab-kitab, kaum Luth akhirnya luluh lantak oleh azab
Tuhan. Ini pula dipercaya pendeta Kristen asal Amerika John McTernan
menyalahkan kaum homoseksual dan Obama penyebab munculnya Badai Sandy.
Badai dikenal dengan Frankenstrom ini menghantam pantai timur Amerika
dua bulan lalu.
Seperti dilansir situs the International Business Times (29/10),
McTernan menyatakan kemunculan Badai Sandy merupakan hukuman Tuhan atas
kaum gay dan bagi Obama lantaran mendukung pernikahan sesama jenis. Jika
kitab terdahulu saja sudah menuliskan dan membuktikan adanya kaum Luth,
bukan tidak mungkin kembali membuktikan hukuman Tuhan atas mereka.
No comments:
Post a Comment